Cara Partisi Harddisk / SSD Saat Install Windows

Saat membeli harddisk atau ssd baru kita tidak bisa secara langsung untuk menggunakanya karena statusnya masih Unalocated. Oleh sebab itu kita harus partisi harddisk / ssd dahulu agar bisa kita gunakan sebagai tempat penyimpanan data. Partisi sendiri merupakan metode atau cara untuk membagi harddisk / ssd agar bisa kita gunakan lebih efektif sebagai media penyimpanan.

Dengan mempartisi harddisk/ssd kita bisa memisahkan antara tempat untuk meyimpan file system dengan file lainya seperti document, music, video dan lain lain sehingga saat system kita mengalami gagguan atau error yang menyebabkan harus Install Ulang hal ini tidak akan mempengaruhi file file pribadi yang kita sismpan.

Untuk mempartisi hardisk/ssd dapat dilakukan dengan beberapa cara, bisa dilakukan setelah install windows atau saat proses install windows.

Pada artikel kali ini kita akan share cara untuk partisi hardisk saat install windows.

Pastikan sudah masuk ke tahap untuk memilih lokasi install windows seperti dibawah ini, Jika belum begini cara install Windows 10.

Setelah itu Pilih Hardisk/SSD baru yang statusnya masih Unalocated lalu pilih New.

Kemudian masukan kapasitas partisi pertama yang diinginkan, Partisi pertama ini adalah Local Disk C untuk system. Misal kita ingin setting 50 GB maka pada size kita masukan 51200 MB karena 1 GB = 1024 MB. Setelah itu plih Apply. maka sekarang kita sudah berhasil membuat partisi yang pertama (Partition 1 = Partition System yang dibuat secara otomatis oleh windows untuk backup dan file bootloader sedangkan Partition 2 = Local Disk C, Disinilah nanti akan diinstall Windows 10.)

Selanjutnya pada baris paling bawah bisa dilihat masih ada Unalocated Space Sebesar 70 GB, Ini juga perlu kita buat partisi agar dapat kita gunakan. Caranya sama Pilih Unalocated Space, lalu pilih New setelah itu pada Size biarkan saja semua 71679 MB (kalau ingin dibagi lagi juga bisa masukan sesuai kebutuhan) kemudian pilih Apply.

Maka sekarang Hardisk / SSD nya sudah berhasil di Partisi Menjadi 3. Partition 1 Untuk System Backup , Partition 2 Untuk Local Disk C dan Partititon 3 Untuk Local Disk Penyimpanan data.